Dua Anoa Lahir di TSI Bogor

http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2010/05/05/2101503p.jpg

Dua anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis) lahir di Taman Safari Indonesia (TSI) di Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Kelahiran keduanya berkat upaya inseminasi buatan yang dikerjakan tim dokter hewan Lembaga Konservasi TSI. Di daerah asalnya di Sulawesi, satwa endemik itu hampir punah.
Kami baru memublikasikan sekarang karena tim dokter masih harus melindungi dan menelitinya.
-- Yulius Suprihardo

Menurut Yulius H Suprihardo, juru bicara TSI, anak anoa jantan diberi nama Yudi, lahir 13 April 2010. Yang berkelamin betina diberi nama Tuti, lahir satu hari kemudian. "Kami baru memublikasikan sekarang karena tim dokter masih harus melindungi dan menelitinya. Sebab, kedua bayi anoa tersebut lahir dari upaya inseminasi buatan," katanya, Rabu (5/5/2010) petang.

Induk Yudi bernama bernama Lupin dengan bibit penjantan dari anoa bernama Unaaha. Sedangkan induk Tuti bernama Kelly dan penjantannya bernama Mencong. Yudi dan Tuti menjadi generasi ketiga (F3) anoa yang lahir di TSI.

Menurut Direktur TSI Jansen Manansang, anoa sudah semakin langka dan menuju ke kepunahan. Kelangkaan anoa disebabkan perburuan untuk konsumsi dan kerusakan habitat. "Dulu hutan-hutan di Minahasa, mulai dari Likupang sampai Poigar, didiami anoa. Sekarang anoa telah punah dari sana," katanya.

Presiden South East Asian Zoos tersebut menambahkan, sterilisasi anoa dari tanah kelahirannya masih berlangsung hingga sekarang. Padahal anoa adalah satwa yang dilindungi undang-undang Indonesia. Oleh organisasi konservasi internasional IUCN, anoa diklasifikasikan endangered dan oleh CITES anoa dimasukkan dalam daftar perlindungan tertinggi di appendix 1. "Anoa mendapat perlindungan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 7 dan 8 tahun 1999," katanya.

Yulius menjelaskan, di Indonesia terdapat empat jenis hewan dalam genera Bubalus. Yaitu, kerbau/water buffalo ( Bubalus bubalis), tamaraw (Bubalus mindoroensisi), anoa gunung (Bubalus quarlesi) dan anoa dataran rendah (Bubalus depressicormis).

Anoa adalah satwa endemik dan di alam bebas hanya ditemukan di Sulawesi. Panjang tubuh anoa daratan antara 160 sampai 172 cm dengan panjang ekor 18 sampai 31 cm. Untuk anoa gunung, ukuran tubuhnya lebih kecil lagi, rata-rata 75 cm. Berat badan anoa antara 150 sampai 300 kilogram.

"Ukurannya yang kecil ini atau kerdil merupakan daya tarik satwa ini. Ia dijuluki kerbau kerdil karena wajahnya mirip kerbau," kata Yulius.

Anoa dapat hidup sampai 25 tahun. Masa kehamilan 300 hari dan biasanya hanya melahirkan 1 anak setiap 2 tahun. Anak anoa meninggalkan induknya setelah berusia 3 tahun lalu memasuki masa puber. Perkawinan anoa tidak berpoligami dan juga tidak monogami. Perkawinan dilakukan setiap saat dan secara acak tiap kelompoknya. Masa kebuntingan anoa 275 sampai 315 hari dan melahirkan satu atau dua ekor anak.

Anoa betina sering bersama 2-3 ekor anaknya yang berbeda umur. Anoa jantan lebih sering menyendiri dan cenderung agresif terhadap anoa jantan lain. Anoa memakan tumbuhan tertentu berupa rumput, herba, perdu, dan paku-pakuan. Anoa membantu penyebaran beberapa jenis tumbuhan asli Sulawesi.

Anoa mempunyai perilaku berpindah-pindah dengan tenang dan lambat, tetapi kadang dijumpai melompat. Anoa biasa dijumpai hidup menyendiri, berpasangan atau dalam kelompok kecil.(kompas.com)